Cupu Panjala 2011

Cupu Panjala adalah sebuah benda menyerupai guji yang sudah berusia sekitar 500 tahun, cupu tersebut ditemukan dilaut oleh seorang yang menjala, konon penemuan tersebut atas petunjuk dari Sunan Kalijaga yang merupakan tokoh wali songo. Terdapat tiga guci berukuran sekepal tangan orang dewasa yang diletakkan dalam peti kecil dan tertutup hampir 500 lembar kain kafan, pembukaan cupu sekitar dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Cupu paling besar bernama Semar Kinandu, yang agak kecil Kalang Kinantang sedangkan yang paling kecil Kenthiwiri.

Pembukaan Cupu Kiai Panjala tahun ini dilaksanakan Selasa Kliwon 4 Oktober 2011 sekitar pukul 03.00 WIB. Banyak yang percaya bahwa gambar dan benda yang muncul di setiap kain kafan pembungkus cupu merupakan petunjuk akan terjadinya berbagai peristiwa mulai dari kejadian alam, pertanian, ekonomi bahkan politik selama setahun ke depan. Adapun urutan gambar yang muncul di kain kafan pembungkus adalah sebagai berikut:


1. Barat daya dan tenggara bercak darah kering
2. Kafan barat, terdapat gear (gir) lingkaran
3. Tenggara, terdapat tokoh wayang Togog
4. Barat, terdapat kuda berdiri
5. Tenggara, sepucuk pistol
6. Barat, kepala manusia menghadap utara diatasnya ada titik (.) dan angka 3
7. Barat daya, tokoh pewayangan Durno naik hewan dibelakang terdapat telapak kaki
8. Barat daya, tokoh pewayangan Gatotkaca
9. Barat raksasa/buta dengan mulut menganga menghadap utara
10. Barat, bentuk pancing
11. Kain sebelah utara kotor, kain sebelah timur bersih
12. Kain sebalah utara lembab
13. Tenggara, bercak darah
14. Barat daya, kepala monyet
15. Barat ditemukan benda serpihan kayu
16. Barat daya, gambar anak ayam atau kuthuk
17. Tenggara, telapak kaki
18. Barat laut kepala manusia menengadah
19. Barat daya, ditemukan benda senar
20. Barat daya, perempuan duduk bersimpuh telanjang
21. Barat, gunung api diatasnya ada angka 5
22. Barat, anjing menghadap ke selatan, kepala menengadah
23. Barat, ditemukan benda rambut
24. Kondisi kafan lembab merata
25. Kondisi kafan bercak-bercak merata
26. Barat, burung hantu
27. Timur huruf S
28. Barat, anak kecil, rambut terikat, membawa pedang
29. Barat daya, perempuan menghadap utara mengenakan serempang
30. Timur, kura-kura menghadap ke selatan
31. Utara ditemukan benda benang
32. Utara, kuda berdiri
33. Timur ditemukan benda rambut
34. Selatan ada benda kapas hijau
35. Barat, nasi aking
36. Tenggara, bercak kotor
37. Barat lembab dengan gambar candi borobudur
38. Selatan ditemukan benda serat bambu
39. Dua lembar kain basah
40. Barat, Pulau Jawa
41. Timur Laut, orang berolah raga
42. Kain terdekat peti kondisi kering
43. Posisi peti miring ke arah timur (tutup peti tidak di atas tapi berubah di samping)
44. Posisi Cupu: Semar Kinandu dan Palang Kinanthang tegak lurus, Kenthi Wiri miring ke arah timur.

Dwijo Sumarto yang merupakan salah satu ahli waris tidak menguraikan makna dari setiap benda ataupun gambar yang dibaca oleh Abdi Dalem Kraton Yogyakarta tetapi dia mengakui bahwa posisi peti yang ambruk ke arah timur baru pertama kali terjadi. Biasanya posisi peti tetap tegak dengan tutup berada di atas. “Posisi peti cupu doyong utawa amruk ngarah wetan. Mugo-mugo iki dudu babagan sing elek kanggo bangsane dewe. Awake dewe kabeh kudu tetep eling lan waspada ( posisi peti cupu doyong atau ambruk ke arah timur. Semoga ini bukan bagian yang buruk untuk bangsa kita),” kata Dwijo Sumarto. Bagi kita faktor yang terpenting adalah bahwa kita harus selalu berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa, saya dan kita semua sebagai mahluk Tuhan juga akan selalu berusaha untuk taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Eling lan waspada (selalu ingat Tuhan dan selalu waspada).

sumber: adhityanugrahanovianta.blogspot

Comments