Umat Islam Sekarang Seperti Kehilangan Panutan dan Pedoman


Medan, (Analisa). Apabila kita perhatikan umat Islam di saat ini, jelas terlihat betapa banyak yang telah mengabaikan ajaran agama, terbius oleh doktrin doktrin syaitan terhadap kehendak nafsu, tertawan dalam perangkap iblis, akhirnya terjebak dosa, demikian antara lain khotbah Idulfitri Ustadz M.H.Hafizh Yazid, seusai salat Ied di Masjid Nurchadidjah, Komplek wartawan Medan, 1 Syawal 1432 H.
Selanjutnya ditekankannya, sesama muslim saling bermusuhan, masih terlihat gaya hidup main sikut, main sikat, halal haram hantam, korupsi semakin menjadi -jadi, dekadensi moral tak terbendung lagi, terkadang dibalik dasi yang rapi, tersimpan hasrat ingin membuat orang lain hancur dan mati, banyak serigala berbulu domba sehingga sulit dikelani siapa dia, terkadang diharapkan pagar, tapi pagar makan tanaman, diharapkan samar ternyata membawa ketumbangan, menggunting dalam lipatan, laksana musang berbulu ayam, disangka sahabat karib, rupanya musuh berbuyutan.

Setiap yang datang dari barat, tegas Ustadz Hafizh Yazid, selalu dipandang hebat, diterima bulat bulat, dan ditempatkan posisi terhormat, meskipun jelas jelas bertentangan dengan syariat, sementara nilai nilai suci dalam Islam selalu dipandang rendah dan dibiarkan tenggelam dan sering dianggap bertentangan dengan kemajuan zaman. Sungguh umat Islam seperti kehilangan panutan dan pedoman, ironinya al Quran selalu diperlombakan, dan sholawat Nabi masih dipertandingkan.

Umur Berkurang

Pada awal khotbahnya Ustadz Hafizh Yazid mengemukakan, bahwa dari Idulfitri tahun yang lalu hingga Idulfitri di tahun ini, berarti setahun lamanya, dengan demikian umur kita telah berkurang pula selama satu tahun dari waktu yang telah ditentukan, karena sudah sewajarnya kita mengoreksi diri, melakukan introspeksi dan mengevaluasi, sudah sampai di manakah amal ibadah kita lakukan.

Apabila selama ini kita biarkan diri kita tunduk terhadap kehendak nafsu, terjebak dalam perangkap syaithan, berusahalah sambil berdoa untuk meninggalkan lautan dosa yang menjadi perintis jalan ke neraka, untuk menuju alam taqwa sebagai penerang jalan ke sorga.

Zakat Fitrah

Yang bertindak sebagai imam Salat Idulfitri 1 Syawal 1432 H di Komplek wartawan (Masjid Nurchadidjah) Medan adalah Ustadz Drs. H. Dahron Hasibuan.

Sedangkan Drs. H.Zuhri Muin dari pengurus BKM Nurchadidjah menjelaskan bahwa biaya operasional Masjid Nurchadidjah selam bulan Ramadhan 1432 H adalah penerimaan Rp24.981.500 dan pengeluaran Rp19.359.500 saldo di kas Rp5.622.000.

Zakad fitrah, zakat mal, fidiyah dan sedekah yang diterima tahun ini adalah: zakat fitrah (uang) Rp8.734.750 dalam bentuk beras 109,2 kg. Zakat mal Rp8.637.500. Fidiyah Rp1.561.250 dan sedekah Rp2.436.650. Semuanya telah disalurkan kepada 134 keluarga yang mustahak menerimanya. (ask)




sumber; http://www.analisadaily.com

Comments